Today, upon a bus,
I saw a girl with golden hair.
And wished I was as fair.
When suddenly she rose to leave,
I saw her hobble down the aisle.
She had one leg and wore a crutch.
But as she passed, she smiled.
Oh God, forgive me when I whine. When I whine.
I have two legs the world is mine.

I stopped to buy some candy.
The lad who sold it had such charm.
I talked with him, he seemed so glad.
If I were late, it `d do no harm.
And as I left, he said to me,
"I thank you, you've been so kind.
You see," he said, "I `m blind"
Oh God, forgive me when I whine. When I whine.
I have two eyes the world is mine.

I saw a child with eyes of blue.
He stood and watched the others play.
He did not know what to do.
I stopped a moment and then I said,
"Why don't you join the others, dear?"
He looked ahead without a word.
And then I knew. He couldn't hear.
Oh God, forgive me when I whine. When I whine.
I have two ears the world is mine.

With feet to take me where I `d go.
With eyes to see the sunset's glow.
With ears to hear what I'd know.
Oh God, forgive me when I whine. When I whine.
I have blessed indeed, the world is mine

(Lyric by Ahmed Bukhatir)

Bismillah….
wahai seseorang yang telah tertulis dalam lauhul mahfudzku, imam ku dan ayah dari anak-anakku, engkau yg membersamai perjalananku nanti…
apakah yg sedang kau lakukan disana?
aku percaya kau sedang memperbaiki dirimu, memantaskan dirimu tuk menjadi imam bagi tulang rusukmu dan buah hatimu kelak…
aku percaya kau sedang menempa dirimu dalam beribu cobaan dengan menelantarkan dirimu sendiri pada medan dakwah dan problematika ummat… mencampakkan jauh egomu, membaktikan dirimu tuk ummat…
aku percaya kau sedang mengkaji, kau sedang belajar, belajar ilmu dunia terutama ilmu akhirat, yang akan kau gunakan dalam mendidikku dan buah hati kita nanti…
aku percaya Quran selalu ada dalam hatimu, selalu terucap dari bibirmu dan dzikir slalu melantun menemani langkah jihadmu…
aku percaya kau sedang menundukkan pandanganmu, menjaga hatimu dan mencampakkan hawa nafsumu…
aku percaya kau sudah merancang hidupmu, hidup kita, keluarga kita, nantinya juga untuk dakwah, untuk ummat, dan hanya karnaNya…
aku percaya,kau sedang memantaskan diri dan terus memperbaiki diri dsana, di belahan bumi manapun kau berada…
aku pun begitu sayang…
aku sedang belajar… belajar menempa diri, menjauhkan egoku demi ummat, membaktikan diriku untuk orang lain, agar baktiku padamu pun sempurna…
aku sedang belajar, meniti dakwahku, meniti cita-cita duniaku, meniti cita-cita akhiratku, agar kelak keluarga islami dan kluarga Qur’ani yg aq inginkan nanti dapat kubangun bersamamu… karna kau tahu?meskipun kau imamku, ibu adalah madrasah pertama bagi mujahidah kecilnya nanti…
aku sedang belajar menjaga diri, menjaga pandangan dan hatiku, agar ketika kau memiliki hati ini, hati ini masih utuh sempurna hanya untukmu…
aku sedang menempa diri, untuk menjadi seorang Khadijah untukmu, yang menjadi tempatmu membagi resah… seseorang yang kau datang padanya, saat kau tak tahu lagi akan datang pada siapa… seseorang  yang menguatkanmu dan menggenggam slalu tanganmu dalam perjalanan jihadmu…
akupun ingin menjadi ‘aisyahmu, seorang yang membuatmu tersenyum dan kembali ceria saat penatmu mulai datang, seorang yang menyerap ilmu darimu dengan sempurna dan membenarkan apa-apa yang salah dalam lakumu, seseorang yang mencintaimu dengan cemburunya, namun kau rasakan sakitnya,saat ia tersakiti, hingga kau katakan pada yg lain “janganlah kau sakiti aku dengan cara menyakti ‘aisyah”…
aku ingin mejadi fatimah, yang tak kau bagi cintamu pada yang lain.. bukan karna aku tak percaya kau tidak dapat berlaku adil, tapi karna aku ingin mencintaimu dengan sempurna, tanpa diganggu oleh cemburuku, itu saja…
tak kalah lagi, aku ingin menjadi seperti ibunda hajar, yang tak gentar saat kau tinggalkan di padang pasir tandus dengan seorang bayi mungil di pelukan.. tak takut akan kehilanganmu, karna keyakinanku pada Rabbku lebih besar daripada yakinku padamu… cintaku padamu, tak akan mengalahkan cintaku pada Rabbku…
usahaku ini tidak mudah sayang, begitupun usahamu..kuyakin itu..
maka tetaplah dalam jihadmu..tetaplah dalam usahamu..tetaplah dalam ikhiarmu… aku yakin kau kuat disana, dan doakanlah agar akupun kuat dsni dalam jihad dan ikhtiarku…bawalah aku dalam tiap doa dan sujudmu, kumohon… karna doa yg dapat menolongku…
hingga saatnya, kita bertemu dalam ikatan suci menyempurnakan  separuh dien… dan kita akan melanjutkan jihad kita bersama…
dan nanti..terimalah aku apa adanya jika aku belum bsa mejadi khadijahmu, ‘aisyahmu atau bahkan menjadi seperti ibunda hajar… tapi bimbinglah aku menjadi seperti mereka… dan kita bimbing bersama mujahid muda kita nanti tuk melanjutkan estafet perjuangan dakwah ini…
teruntukmu yang ada disana,kuatlah..dan bersabarlah…
bawalah aku dalam doa dan sujudmu, agar cinta kita nanti, hanya karnaNya…Amiin..
Ana Humayrah

Dua bulan lebih mendekati tiga bulan, aku hidup nomaden, hari ini di kota A, besok di kota B, besoknya di kota A lagi, dua hari kemudian di kota C,besoknya lagi di kota D, eeh tau-tau 2 hari kemudian di kota E. Hoaaaaaam....yaaaa...begitulah hidupku kira-kira 2 bulan terakhir ini demi ikhtiarku untuk mendapat tempat pekerjaan yang terbaek harus rela bolak balik pekalongan-semarang-jakarta-tangerang-bandung..hihihi

Sebulan kemarin aku baru saja mengikuti serangkaian test PT. Pelindo III (persero). Sekitar lima kali sudah aku bolak balik ke universitas stikubank semarang sampe bergonta-ganti nginep2 d tempat teman2ku& ngrepotin banyak orang. (hehe..makasih ya teman2ku sayang wildan, dian, mbak upik, mba Lia & tias)
Memang awalnya aku cuma iseng masukin lamaran ke perusahaan tsb, bahkan akupun sampe tidak tahu kalo namaku masuk lolos seleksi administarsi,untung ada temenku yang ngasih tau.
akhirnya akupun mengikuti tahap demi tahap seleksi yang ada. pertama ada test potensi akademik(TPA), karna aku mendaftar pada posisi D3 komputer, soal ujiannya pelajaran fisika smua..haha bener-bener gak nyangka. Alhamdulillah lolos kemudian minggu berikutnya test toefl. tahap selanjutnya ada psikotest yang cukup melelahkan dari pagi dan selesainya habis maghrib. kemudian dua hari kemudian tahap yang kelima yaitu interview. setelah itu ada jeda cukup lama menuju tahap ke-6 kira-kira 2 minggu untuk test kesehatan. dan setelah tahap itu ku lihat namaku tidak tercantum pada nama-nama peserta yang lolos seleksi. hmmm...yasudahlah dalam hatiku bergumam. bukan gagal, namun belum saatnya...
Tapi memang agak sedih juga, soalnya ortu sudah berharap banget aku bisa kerja disitu, aku pun demikian soalnya dengan aku deket dari rumah aku bisa lebih mudah mendekati keluargaku & mendakwahi mereka.
Yaaah,aku hanya bisa bilang ke ortuku, belum rizkiku Pak, Buk. Insya Allah nanti akan ada pekerjaan yang memang terbaek untukku... :)

Kemudian yg terakhir kemarin yang juga mengena yaitu test Agit. setelah mengikuti serangkaian test yg dilaksanakan di IT Telkom bandung hari jumat 080411, hari seninnya dipanggil interview untuk datang ke kantornya Agit langsung, dan saya pun mengacaukannya sendiri. hahaha.. karna hari itu ada 2 test yg harusnya ku prioritasin salah 1 malah ku embat keduanya. gara2 serakah ni, jadinya gak ada yg beres keduanya, yg test pagi buru2 karena kepikiran yang di Agit, udah gitu ke Agitnya jadi telat,bisa-bisanya mau interview dateng telat. Yah begitulaah, kok jadi curcol gini nih..hehe :P

Dan sampe hari ini pun saia masih luntang-lantung belum jelas arahnya kemana.
Hanya bisa berdoa & terus ikhtiar serta berusaha menjadi seorang pengembara yang bisa memunguti setiap hikmah yg berserakan di jalan yang dilalui kemudian merenunginya, hingga bisa memetik pelajaran dan menjadikannya sebagai sarana untuk menjadi lebih baik lagi, lalu memandang jauh ke depan seiring membenahi dan mempersiapkan kemenangan ada di depan. hewhew....:P 

Berusaha mencintai perjalanan ini yang ternyata kadang cukup melelahkan, begitu banyak waktu, pikiran, tenaga, dan juga dana yang harus dikluarkan. Tapi tak mengapa, aku sangat menikmatinya  Ya Allah, I like It. Meski ada saat-saat muncul rasa bosan & mungkin hampir putus asa. Tapi selalu ada saja sahabat2ku yang slalu menguatkanku. (Jazakillah ukhti2 cantik...)

Jazakumullah khairan katsiran, untuk semuanya yang menjadikan inspirasi bagi saya tentang semua hakikat perjalanan dalam kehidupan ini.

Semoga Allah memudahkan langkah perjalananku yang penuh dengan rencana ini,sungguh begitu banyak cita-cita, keinginan, harapan dan target2 yang belum terealisasikan,kayak soundtracknya doraemon aja, "aku ingin begini, aku ingin begitu, ingin ini ingin itu banyak sekali....". hehehe. Ya Allah, semoga rencana-rencanaku ini adalah rencanaMu untuk takdirku dengan ridha dariMu slalu..

Sungguh, Allah begitu dekat bersama perjalanan ini. Semoga Langkah ini barakah ya Allah. Amin ya Robbal Alamin....

Pagi ini...
Mentari sedang tak menyinari..
guyuran air pun membasahi bumi..

seperti juga diriku..
yang sedang mendung
menyesali keadaan diri..
yang semakin hari..
terasa makin jauh dariMu ya Robbi...

beberapa hari ini..
pertemuanku padaMu tak membekas dihati
sepertiga malam bersamamu pun terlewati..

Ya Robbi..
bawalah diri ini
mendekap kepadaMu lagi..
sungguh ingin ku berlari mengerjarmu lagi ya Rabbi..
tak kan kubiarkan tangga cinta untukMu terganti..

... namun ku tak mau menyerah
aku tak ingin berputus asa
dengan gagah berani aku melangkah
dan berkata aku bisaa...
aku bisa aku pasti bisa!!!
(Aku Bisa- AFI Junior)

*saat-saat dimana mulai kurasakan kejenuhan dalam perjalanku...
gak cukup sampai disini galz!
lanjutkan doa & ikhtiarmu
Insya Allah Sang Sutradara kehidupan sedang merancang skenario kehidupan yang terbaik untukmu..
Bismillah....Ganbarimasu!


Legubar, 13 April 2011

Tafsir Surat Al-Insyiqaaq ayat 19


Latar kabunna Tobaqon ‘an Tobaq...
Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan)...


Kalimat ini merupakan jawab sumpah, yang dikuatkan dengan tiga penguat, yaitu: sumpah, huruf lam, dan nun taukid. Perkataan ini ditujukan kepada segenap manusia. Yakni kamu melewati keadaan demi keadaan, artinya keadaan terus berubah, meliputi keadaan zaman dan tempat, kondisi badan dan hati.


Pertama
Keadaan zaman terus berubah. Ada masa kegembiraan, bahagia dan senang dan adapula masa sebaliknya. Sampai-sampai manusia terkadang merasakannya tanpa mengetahui sebab-sebabnya. Itulah yang dikatakan oleh seorang penyair :



Hari ini kita kalah, esok kita menang

Kita kalah pada peperangan Nusaa’

Dan kita menang pada peperangan Nasr



Hal ini tentu telah diketahui oleh setiap orang. Hari ini ia bergembira dan keesokan harinya ia bersedih, terkadang tanpa ia ketahui sebanya. Demikianlah manusia pasti melalui fase dalam kehidupan.


Kedua
Seorang insan mendiami sebuah tempat pada hari ini, keesokan harinya ia berpindah ke tempat lain pula, esok lusa ia mendiami tempat yang lain lagi. Hingga berakhir pada tempatnya di akhirat.



Adapun tempatnya di alam kubur sebelum akhirat adalah tempat sementara. Alam kubur bukanlah tempat terakhir, namun ia hanyalah persinggahan. Seorang Arab Badui mendengar seorang lelaki mebaca ayat:


“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur” QS. 102 : 1-2.



Arab Badui itu berkata: “Demi Allah, orang yang berkunjung tidak akan menetap lama.”



Orang Arab Badui itu dengan fitrahnya mengetahui bahwa setelah alam kubur ada alam lain yang akan dituju. Sebab sebagaimana dimaklumi, bahwa orang yang singgah hanya berhenti sebentar kemudian melanjutkan perjalanannya.



Dengan demikian, dapatlah kita ketahui bahwa kalimat yang sering kita baca di Koran : “Telah wafat Fulan bin Fulan dan telah pergi ke peristirahatan terakhir” adalah kalimat yang salah besar.



Kandungan artinya adalah ingkar terhadap Allah Subhana wa ta’ala dan hari akhirat. Sebab engkau telah menjadikan kubur sebagai tempat terakhir. Artinya, tidak ada lagi tempat terakhir dan tidak ada lagi tempat setelah itu hukumnya kafir, karena tempat terakhir adalah jannah atau naar.



Ketiga: 
Tubuh manusia juga diciptakan tahapan demi tahapan...



Pada awalnya engkau adalah seorang anak kecil yang mungkin kedua kaki dan tanganmu bisa digenggam dengan satu tangan, engkau digendong dengan tangan tersebut dalam keadaan lemah.


Lambat laun engkau menjadi kuat sehingga tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan kuat. Kemudian apabila kekuatan itu telah sempurna engkau menjadi lemah kembali. Sebagian ulama menyamakan keadaan tubuh dengan keadaan bulan.



Pada awalnya yang tampak hanyalah bulan sabit yang kecil, lambat laun menjadi besar hingga sempurna cahayanya. Kemudian sedikit demi sedikit berkurang hingga menghilang. Kita memohon kepada Allah agar diberi khusnul khotimah.



Keempat :
Keadaan hati..



Tahukah kamu bagaimana keadaan hati? Hati kadangkala merasakan nikmat dan kadangkala merasakan adzab. Hati bani Adam terletak di antara dua jari dari jari jemari Ar-Rahman, Dia membolak baliknya sekehendak-Nya. Jika Allah mau maka Allah Subhana wa ta’ala akan menyesatkannya, dan jika mau Allah akan memberinya petunjuk.
HR. Muslim dalam kitab Al-Qadr, bab: Allah membolak-balik hati sekehendak –Nya, no. (2654) (17)



Setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan hadits ini, beliau berdoa :

“Ya Allah yang membolak balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu”



Hati memiliki kondisi yang sangat aneh. Kadangkala hati terpikat kepada dunia, kadangkala terikat oleh sesuatu di dunia. Kadangkala hati terkait dengan harta sehingga mengumpulkan harta menjadi keinginan utamanya.



Kadangkala hati terpikat dengan wanita, sehingga mengejar wanita adalah keinginan utamanya. Kadangkala hati terpikat dengan istana dan rumah mewah, sehingga itulah yang menjadi keinginan utamanya.



Dan kadangkala hati tentram bersama Allah Subhana wa ta’ala , selalu bersama dengan-Nya dan terikat dengan-Nya. Sehingga ia melihat dunia ini hanyalah wasilah untuk beribadah kepada Allah Subhana wa ta’ala dan wasilah untuk menaati Allah Subhana wa ta’ala.


Ia gunakan dunia untuk itu, karena memang dunia diciptakan untuknya dan bukan malah ia diperbudak dunia. Merekalah orang yang mengikuti keinginan nafsu untuk mengejarnya.



Adapun ahli akhirat adalah orang yang memanfaatkan dunia untuk kepentingan akhirat , maka dunia pun melayaninya. Oleh sebab itu, mereka tidak mengambil bagian dunia ini kecuali dengan cara yang diridhai Allah Subhana wa ta’ala.



Mereka memanfaatkan dunia ini untuk akhirat, baik disaat mengambil maupun mempergunakannya. Adapun ahli dunia yang mengejar dunia sampai begadang malam hari, sibuk memeriksa daftar kekayaan, memeriksa cek, memeriksa uang masuk dan uang keluar, sibuk menghitung pendapatann dan pengeluaran, mereka pada hakikatnya adalah budak dunia bukan orang yang memanfaatkan dunia.



Adapun orang yang muthmainnah, merasa cukup dengan rezeki yang Allah Subhana wa ta’ala berikan kepadanya sehingga tidak meminta-minta kepada orang lain, dan tidak melalaikannya dari berbuat taat, itulah orang yang dilayani oleh dunia.



Demikianlah beberapa kondisi hati . Perubahan dan kondisi hati ini lebih besar daripada tiga perkara sebelumnya. Oleh sebab itu, kita harus memeriksa keadaan hati kita setiap saat dan setiap detik, kemanakah engkau bergerak wahai hatiku? Kemanakh engkau pergi? Mengapa engkau berpaling dari Allah Subhana wa ta’ala? Mengapa engkau berpaling ke kanan dan ke kiri? Namun setan mengalir dalam tubuh manusia seperti aliran darah, dan berhasil menguasai kebanyakan manusia. Sampai-sampai setan berhasil memalingkan seseorang dari shalatnya yang merupakan modal terbesar setelah syahadatain.



Engkau lihat, begitu ia mulai mengerjakan shalat maka hatinya mulai melayang ke kanan dan ke kiri. Hingga begitu selesai shalat, ia tidak memahami sedikitpun makna shalatnya.



Orang-orang berteriak “ Mengapa shalat tidak mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar? manakah janji Allah itu?” Maka kita katakan kepadanya : “Wahai saudaraku, apakah shalatmu termasuk shalat yang apabila engkau mulai bertakbir maka terbukalah pintu bisikan-bisikan yang tiada ujungnya itu? Apakah dengan begitu layak disebut shalat yang benar?Yang shalat hanyalah tubuhmu, tapi hatimu belum shalat!” Dan dikatakan juga kepada orang-orang yang semisal mereka: “Sesungguhnya shalat yang bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar ialah shalat orang yang memahami apa yang ia baca dari ayat-ayat Al-Quran , dzikir, tasbih, dan doa di dalam shalat. Dan ia juga menjaga ruku’, sujud kekhusyu’an dan ketenangannya. Adapun shalat orang yang hatinya menerwang kemana-mana, dan selesai shalat pun tidak memahami apa yang ia baca, maka tidak akan bisa mencegah dirinya dari perbuatan keji dan mungkar. Karena itu Rasulullah pernah bersabda:



“Sesungguhnya engkau tidak memperoleh bagian dari shalatmu kecuali yang engkau pahami darinya. Ada yang mendapat setengah, ada yang seperempat, ada yang sepersepuluh, dan ada yang mendapat seperlima bagian”

Hadits Hasan. Dikeluarkan oleh Abu Dawud dalam kitab Ash-shalat.




Sumber : Buku/kitab Tafsir JUZ 'AMMA karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Copyright 2010 Anak Wadon
Lunax Free Premium Blogger™ template by Introblogger